PENOLAKAN DAN PENERIMAAN YANG TIDAK WAJAR

Materi, suatu kata yang sering kita dengarkan di zaman yang serba mahal ini. mulai dari biaya kehidupan dan membiayai kehidupan orang lain. dalam postingan terakhir untuk hari ini, saya ingin menyampaikan tentang PENOLAKAN DAN PENERIMAAN YANG TIDAK WAJAR. Mengapa saya memberi judul begitu, karena banyak terjadi di zaman sekarang, ganteng no 9 materi no 1.

Masa iya??

Example :

Si Ujang seorang pria tampan, memiliki gelar sarjana M (S2 kayaknya nich), memiliki  pengetahuan Agama yang cukup untuk menjadi seorang Imam dalam keluarga.Namun si Ujang ini belum mendapatkan pekerjaan dan juga bukan dari keluarga yang kaya (bisa kuliah sampai S2 karena dapat beasiswa). Suatu hari si ujang ini mengungkapkan cinta kepada orang yang telah lama di cintainya, (mungkin sejak SD kali ya waktu masih cinta monyet). Sebut saja wanita yang beruntung itu bernama Dara. Dalam pernyataan cintanya, si ujang ini menunjukan keseriusannya ingin memiliki si Dara ini dengan mengatakan kepada si Dara "aku terima segala kekuranganmu yang tidak sempurna ini, karena kesempurnaan itu hanya miliki Tuhan Yang Maha Esa". Si Dara berpikir sejenak "ganteng si ganteng, pendidikan S2, tapi masa harus aku terima dia? dia aja belum punya pekerjaan, keluarganya juga bukan orang yang berada (kaya), kayaknya nunggu yang kaya aja dech, jangan dialah yang jadi pacar aku, apalagi suami". Dengan berat hati si Dara menjawab, maaf ya Jang,,,, aku sudah ada yang lain (padahal nggak) aku udah gak bisa membuka hatiku buat kamu Jang. Lalu si Ujang ini menjawab, baguslah kalau kamu sudah ada yang lain, aku doakan agar kamu bahagia nantinya saat kamu bersamanya. Lalu si Ujang ini pamitan kepada si Dara dan kembali kerumahnya. (kejadian ini benar adanya karena teman saya yang mengalaminya).

Dalam kasus ini, sudah jelas si Dara telah berbohong kepada si Ujang tersebut. Dara ini tidak menerima bukan karena tidak cinta, tapi menunggu yang kaya. Meskipun tidak memiliki ketampanan dan pendidikan seperti si ujang ini. Semuanya telah dibuktikan ketika si Dara ini menikah dengan suami yang sekarang, seorang pria yang hanya mengandalkan harta orang tuanya, namun sangat malas bekerja (si Dara sendiri yang cerita ke saya) setelah si Dara ini mengalami suatu konflik dalam rumah tangganya.

Ingatlah bahwa harta tidak selamanya bisa membuat bahagia. Karena kebahagian itu merupakan sesuatu yang sederhana namun tidak ternilai harganya.

 si Dara dan si Ujang ini teman saya juga, ini kisah nyata yang merupakan pelajaran buat kita bahwa cintailah seseorang itu karena 3 hal, pertama tampan menurut kita, kedua berpendidikan, dan ketiga punya pengetahuan agama yang cukup agar mampu menjadi imam buat kita.

Sekian dan Terima Kasih.

Kirimkan Pertanyaan, Saran, dan Kritikan anda ke inayahazmy2014@gmail.com